Selasa, 13 Januari 2015

Lumut Aceh menjadi varian baru di dunia perbatuan tanah air


Fantastis....disamping beberapa senior Batu yang lebih dulu tenar seperti Bacan, Garut, Sungai Dareh dan Keladen dunia perbatuan Indonesia dikejutkan lagi dengan Batu Asli Aceh yaitu Lumut Aceh yang masuk keluarga Idocrase menurut beberapa Lab yang ada di Indonesia dan jenis Giok Aceh atau Nefrite Jadeite.

Batu berwarna hijau identik dengan saudara kembarnya Sungai Dareh asal Sumatera Barat memang terkadang menimbulkan sedikit “gesekan” antar sesama pedagang dan pelestari batuan Lokal Indonesia. Tapi memang kita harus tanggapi dengan kepala dingin bahwa kekayaan bangsa ini bukan untuk memecah belahkannya melainkan untuk mempersatukan bangsa sesuai dengan Motto Bhinneka Tunggal Ika dan motto Majalah IGS “Kekayaan Nusantara Pemersatu Bangsa.

” Idocrase yang secara visual berwarna hijau dan ada pengaruh coklat dan kuning, Idocrase sering sekali bercampur Hydrogrossular Garnet. Di dalam perdagangan Internasional Idocrase juga dikenal dengan sebutan Vesuvianite, Californite, atau California Jade.Tapi yang pasti Idocrase sama sekali bukan merupakan varitas dari Jade atau Nephrite Jade.

Lumut Aceh Merupakan varian Idocrase
Berbeda dengan Jenis Giok Aceh atau Nephrite Jade hampir punya kemiripan Range warnanya dengan Idocrase, namun perbedaan yang mencolok adalah pada Refractive index dan Specific Gravity nya.
Dua Varian inilah yang menjadi petarung terbaru di Dunia Seni Batu Tanah Air. Kini silahkan untuk Gemslover yang menilai sendiri, karena perbedaan itu umum dan sudah menjadi hal yang wajar namun dengan adanya perbedaan semua akan lebih menarik dan punya kelebihan tersendiri.

Idocrase yang selama ini kental dengan Sungai Dareh, seiring perkembangan dan kemajuan para seni Batu di Indonesia ternyata di Bumi Serambi Mekah juga punya Idocrase yang populer di namakan Lumut Aceh. Dari warna nya pun bervariasi, ada yang Full dengan Lumut hijaunya dan klep air (Giwang dalam Bahasa Aceh). Untuk kualitas super punya kebersihanya nyata hampir mineral kapurnya tidak ada. 

Jenis ini akan memperlihatkan kembakan warna kekuningan yang memang identik dengan varian idocrase. Ada lagi jenis warna belimbing yang di domonasi warna hijau menyerupai warna buah belimbing. Kebanyakan varian ini minim lumut hijau cenderung polos dengan mineral kapur yang juga minim, bila kena kembakan cahaya jenis ini akan kelihatan menyala warna kuningnya. Ada juga jenis totol ganja, warna tampilannya cenderung soft ke warna Very light green, punya urat lumut yang tebal dan mineral kapur masih sedikit ditemukan.
Dengan berbagai pertimbangan dan pengamatan, silahkan Gemslover yang menilai mana yang sesuai dengan pilihan dan kesukaan masing-masing. Kini saatnya varian-varian baru yang muncul ini bisa menjadi pelengkap dan penyempurna keaneka ragaman Kekayaan Bumi Pertiwi.

Varian unggulan lainnya adalah Giok / Nephrite Jade jenis Giok yang punya khas warna hijau lumutnya lebih tebal, semi stransparan. Selain warna hijau, ada juga yang berwarna putih namun ada serat hijaunya. Untuk material Giok ini sangat melimpah dari ukuran minimal 100 kg sampai 50 ton ada di tempat ini. Kalau dibandingkan dengan negara lain yang juga penghasil Giok seperti China, Taiwan dan Birma, varian Aceh ini
punya cirri khas tersendiri dan bisa di bilang punya keunikan. Melihat dari bahan yang melimpah, prospek ke depannya semakin bagus, jenis ini sangat menarik untuk properti. Ada sebagian yang menjadi cincin,
gelang, Liontin dll. Namun pada perkembangannya masuk juga ke seni ukir dan hasilnya cukup menarik. Dengan di perkenalkannya 'Lumut Aceh Dan Giok Aceh' semoga bisa menjadi inspirasi bagi Gemslover semua
untuk berani berkarya dan selalu berinovasi untuk menemukan species baru yang akan menambah keaneka ragaman hasil bumi dan tambang di Indonesia lewat seni batu. Salam DAHSYAT IGS Untuk Gemslover Indonesia.

Sumber : IGS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar